Sewa mobil Daihatsu Ayla Di Bali

gadewe.comsewa mobil di bali

gasdewe.com Melayani Sewa Mobil Daihatsu Ayla di Bali atau Rental Mobil Daihatsu Ayla di Bali lepas kunci atau tanpa supir bisa meminimalisir pengeluaran transportasi saat traveling. Terutama jika Anda berlibur di Bali bersama keluarga besar, atau jumlah teman yang cukup banyak. Rental Mobil Ayla di Bali automatic maupun manual membuat perjalanan semakin praktis dan hemat.

gasdewe.com Sewa Mobil Daihatsu Ayla di Bali Lepas Kunci
Kondisi Mobil
4.5/5
Kebersihan
3.9/5
Layanan Harga
Lepas Kunci – MT Rp. 250.000 – 24 jam
Lepas Kunci – AT Rp. 275.000 – 24 jam

Minim 2 Hari Free Pengiriman Area Bandara – Kuta

gasdewe.com - sewa mobil di bali

Daihatsu Ayla terus diminati semua kalangan, Hadir sudah cukup lama, mobil bertubuh mungil ini kembali diremajakan di 2020, setelah terakhir diperbarui pada tahun 2017. Bersamaan peluncuran saudara yang turut bertransformasi, Daihatsu Ayla kembali bersolek agar tak termakan umur. Tak tanggung ada 7 varian yang akan memberi keleluasaan bagi konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan. Dari varian sebanyak itu, terbagi lagi menjadi dua tipe mesin yakni 1,0-liter dan 1,2-liter. Adapun detailnya: 1.0 D, 1.0 D+, 1.0 X, 1.0 X Deluxe, 1.2 X, 1.2 R dan 1.2 R Deluxe. Dua varian pertama hanya disajikan dalam pilihan transmisi manual.

Interior  & Fitur :

Interiornya masih tetap mengedepankan ruangan lapang, resik dan mampu menampung lima orang dengan mudah. Penambahan fitur juga dilakukan dan mampu memberikan kenyamanan baik bagi pengemudi maupun penumpang. Konsol tengah Ayla menerapkan style melayang, dengan pengatur suhu kabinnya tak lagi pakai kenop putar, melainkan digital. Head unit 2DIN layar sentuh, dapat difungsikan melalui kontrol audio di lingkar kemudi. Ornamen perak pada tuas transmisi dan gagang pintu turut meramaikan suasana kabin. Perlu diketahui, semua perangkat tersebut hanya tersedia di varian 1.2. Mesin 1.0 hanya mendapatkan panel meter dengan aksen merah dan sistem infotainmentnya juga biasa saja. Ada pilihan 1DIN dan 2DIN yang memiliki koneksi USB dan AUX. Terlepas dari perbedaan itu, Ayla memiliki banyak penyimpanan barang seperti door trim pocket, rear seat cup holder, console tray, glove box dan botol holder di pintu. Sayangnya, seluruh tipe Ayla tak dilengkapi pengaturan ketinggian jok, atau cuma empat arah.
 

Eksterior :

Permak wajah membuat Ayla sepintas mirip saudaranya, Toyota Agya. Namun, nyatanya sangat berbeda. Tampak grille radiator yang semakin besar berbentuk trapezium terbalik dan dibalur warna hitam hingga front lip bumper depan. Pada area ini terdapat pula lampu kabut di sudut kanan dan kiri bumper. Lampu kabut itu seolah agak menjorok ke dalam, akibat aksen bingkai kromium yang menempel. Sektor penerangan utama masih menganut proyektor yang dihiasi Daytime Running Light LED. Bergeser ke samping mobil. Transformasi lainnya tampak pada spion bergaya baru yang sudah bisa dilipat secara elektrik.

Pengendalian & Pengendaraan :

Alat peredaman Ayla terbagi menjadi dua pula, khususnya pada kaki-kaki belakang. Di depan, keduanya mengaplikasi Mac Pherson Struts dengan Per Keong dan Stabilizer. Sementara belakang Semi Independent Torsion Axle Beam dengan Per Keong, dan juga Stabilizer. Namun, untuk 1,0 liter minus Stabilizer. Fungsi komponen itu membantu ketika pengemudi ingin bermanuver, baik berpindah jalur atau menikung. Walau begitu, sistem pengereman tak ada yang berbeda. Cakram berventilasi memastikan penghelaan laju mantap di depan. Sedangkan di belakang hanya berupa tromol.

Mesin & Konsumsi BBM :

Jantung mekanisnya masih tetap sama dengan model lama. Artinya, Kemampuan akselerasi dan efisiensi konsumsi bahan bakar juga tetap sama. Apalagi mengingat ia masuk ke mobil kategori Low Cost Green Car (LCGC) yang memiliki tingkat efisiensi minimal 20 km per liter. Ini masih ditopang kapasitas tangki bervolume 33 liter, sehingga pengguna tak perlu sering menyambangi stasiun pengisian bahan bakar. Dua opsi mesin dipertahankan. Paling kecil 1,0-liter jumlah piston hanya 3. Kodenya 1KR-DE, sudah dibekali teknologi VVT-i. Hasilnya tenaga puncak yang keluar sebesar 65 PS di putaran 6.000 rpm. Momen puntir maksimal secukup 86 Nm pada 3.600 rpm. gasdewe.com hanya menyediakan Sewa Mobil Daihatsu Ayla di Bali lepas kunci atau Rental Mobil Daihatsu Ayla di Bali tanpa supir dengan asuransi mobil. Hal ini penting untuk menghindari anda dari biaya perbaikan yang mahal jika terjadi accident dalam hal penyewaan mobil selama di Bali

Kami memberikan garansi prima untuk setiap layanan mobil yang akan diberikan kepada setiap pelanggan dengan :

  • Seluruh mobil sewaan kami berumur tidak lebih dari 8 tahun dan selalu diregenerasi sesuai dengan perkembangan kendaraan serta kebutuhan sewa mobil matic di Bali.
  • Seluruh armada mobil kami dirawat dan dijaga secara teratur melewati standarisasi kelayakan mobil sewaan untuk selalu siap dalam kondisi prima saat diterima oleh pelanggan. Hal ini untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan seluruh pelanggan kami selama berkendara di Bali
  • Seluruh armada mobil berasuransi kecelakaan All Risk. Asuransi All Risk ini sangat berguna untuk melindungi seluruh pelanggan kami dari biaya – biaya besar perbaikan mobil dari sebuah kecelakaan yang bersifat ketidak-sengajaan atau bersifat accidental.
  • Fhoto KTP
  • Fhoto SIM A
  • Ticket Pesawat PP (Booking Pesawat)
  • Ticket Menginap Hotel (Booking Hotel)
  • Fhoto Credit Card (Yang Kami Butuhkan Nama Anda Yang Tertera di Credit Card Tersebut, Anda Boleh Menutup No. Credit Card)
  • Screenshot Salah Satu Account Sosial Media (FB/Instagram)

Jika Tidak Ada Credit Card, bisa di ganti dengan :

  • Fhoto Name Tag Perusahaan (Tempat Anda Bekerja/Kartu Mahasiswa)
  • Fhoto (NPWP)

gasdewe.com sewa mobil di bali

Tentang Bali

Bali sejak dulu hingga sekarang masih layak menyandang sebutan Pulau Dewata. Kehidupan orang Bali masih kental diwarnai oleh agama dan tradisi leluhur. Tidak tergerus oleh modernisasi yang terus berlangsung pesat di sekeliling mereka.

Memang benar mall, tempat hiburan, dan penginapan bermunculan untuk memenuhi kebutuhan turis. Namun entah bagaimana, alam dan tradisi Bali masih terjaga dari kerusakan.

Keindahan Bali seringkali dikiaskan dengan surga. Itulah yang membuat Bali sangat terkenal di kalangan turis mancanegara. Bahkan dulu banyak diantara mereka yang mengenal Bali tetapi justru tidak tahu bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia.

Kondisi Geografis dan Iklim Bali

Gunung-gunung vulkanik yang menjulang tinggi mendominasi pulau Bali. Gunung-gunung itu membentuk bentangan alam, meregenerasi tanah secara berkala, dan membantu menyimpan cadangan air. Itulah sebabnya banyak gunung, danau, dan mata air disakralkan oleh orang Bali.

Terletak antara 8 dan 9 derajat di selatan khatulistiwa, Bali memiliki musim hujan yang pendek dan panas dan musim kemarau sejuk yang lebih panjang. Pegunungannya basah sepanjang tahun, rata-rata mendapat 2.500 sampai 3.000 mm curah hujan setiap tahunnya. Dataran rendah lebih panas dan kering, namun mempunyai angin segar dan kencang.

Musim penghujan berlangsung antara sekitar November sampai Maret, merupakan bulan-bulan yang paling panas sepanjang tahun. Musim kemarau berlangsung antara sekitar April hingga Oktober, ketika angin tenggara yang sejuk mengalir dari arah Australia.

Sekitar 121 ribu ha atau 23% dari luas Bali berupa hutan. Terutama di daerah pegunungan barat dan sepanjang lengkungan dari puncak gunung Agung hingga ke puncak gunung Batukaru. Sekitar seperempat dari hutan tersebut dilindungi dalam bentuk empat cagar alam, yang terbesar adalah Taman Nasional Bali Barat (19 ribu ha).

Kondisi geografis Bali cukup unik dan kompleks. Secara garis besar terdiri dari pegunungan, dataran rendah pesisir dan susuran batu kapur.

Pertanian Bali

Makanan pokok masyarakat Bali adalah nasi, sehingga padi merupakan tanaman utama di pertanian Bali. Sawah irigasi paling banyak terdapat di Bali selatan bagian tengah dengan pengarian dari mata air alami.

Beras ditanam secara rotasi dengan tanaman palawija seperti kacang kedelai, kacang tanah, bawang merah, cabe dan sayuran lainnya. Di daerah kering tanaman jagung, talas, tapioka dan bit dibudidayakan.

Sejak abad ke-9 atau ke-11, semua sawah yang diairi oleh jalur air yang sama adalah tergabung dalam satu subak. Subak adalah pengaturan pengairan sawah tradisional khas Bali. Peraturan tersebut masih dipraktekkan hingga sekarang dan UNESCO menetapkannya sebagai warisan budaya dunia.

Kekayaan Avifauna Bali

Bali mempunyai sekitar 300 spesies burung termasuk burung migran dari daerah lain. Dari burung besar seperti enggang dan bangau, hingga burung-burung kecil. Bali juga rumah bagi burung langka yang indah, Jalak Bali.

Di pepohonan bisa dijumpai burng Kacer yang berkicau riuh, burung Kipasan Belang yang memamerkan ekor kipasnya, dan burung Merbah Cerukcuk (terucukan) yang senang berkelompok. Juga burung yang lebih kecil seperti Ciblek, Prenjak, dan Cipoh Kacat.

Sebagian besar Avifauana ini dapat anda jumpai dengan mudah di Taman Safari Bali.

Hamparan sawah bertingkat menjadi daerah yang sering dikunjungi burung Mandar Bontod (Ayam-ayam),Bambangan Merah, Tikusan Merah, dan kawanan Kuntul Kecil. Sementara di atas hamparan sawah beterbangan burung Walet, Layang-layang, dan Cici Padi yang menunggu kesempatan menukik untuk memakan gabah.

Info-info terupdate tentang Bali bisa dilihat di sini juga: sumber

gasdewe.com sewa mobil di bali

Sejarah Pulau Bali

Artefak manusia tertua yang ditemukan di Bali adalah alat-alat batu dan gerabah berusia 3000 tahun dari Cekik. Namun sebenarnya pulau Bali telah dihuni manusia sejak jaman prasejarah awal.

Tidak banyak informasi yang diketahui tentang Bali selama periode ketika pedagang India membawa Hinduisme ke kepulauan Indonesia. Catatan tertulis paling awal adalah prasasti batu yang berasal dari sekitar abad ke-9. Namun saat itu, padi sudah ditanam di bawah sistem irigasi yang kompleks (subak).

Jaman Kerajaan

Hindu Jawa mulai menyebar pengaruhnya ke Bali pada masa pemerintahan Raja Airlangga, dari tahun 1019 sampai 1042. Ibu Raja Airlangga pindah ke Bali dan menikah lagi tak lama setelah kelahirannya, jadi ketika Raja Airlangga bertahta, antara Jawa dan Bali segera terjalin hubungan.

Setelah meninggalnya Airlangga, Bali berstatus semi-independen hingga Kertanagara menjadi raja Singasari di Jawa dua abad kemudian. Kertanagara menaklukkan Bali pada tahun 1284, namun kekuasaannya hanya bertahan delapan tahun sampai dia dibunuh.

Saat Jawa dalam kekacauan, Bali mendapatkan kembali otonominya dan dinasti Pejeng meningkat menjadi kekuatan besar. Baru pada tahun 1343 Gajah Mada, dari Majapahit, mengalahkan raja Pejeng Dalem Bedaulu dan membawa Bali kembali ke bawah pengaruh Jawa.

Meskipun sebagian besar kepulauan Indonesia akhirnya di bawah kendali Majapahit, Bali adalah yang paling sedikit tersentuh kendali tersebut. “Ibukota” Bali pindah ke Gelgel sekitar akhir abad ke-14, dan untuk dua abad selanjutnya menjadi basis bagi “raja Bali”, Dewa Agung.

Ketika Majapahit runtuh, dinasti Gelgel justru memperluas kekuasaannya ke pulau Lombok dan bahkan melintasi selat Jawa.

Dengan runtuhnya Majapahit, sebagian besar cendekiawannya pindah ke Bali, termasuk pendeta Nirartha yang mengenalkan banyak kompleksitas agama Hindu ke Bali. Seniman, penari, musisi dan aktor juga melarikan diri ke Bali, dan Bali mengalami ledakan aktivitas budaya. Eksodus terakhir ke Bali berlangsung pada 1478.

Era Kolonial

Pada 1710 ibukota kerajaan Gelgel digeser ke dekat Klungkung. Saat itu ketidakpuasan lokal semakin berkembang, penguasa yang lebih rendah melepaskan diri dari dominasi Gelgel. Belanda mulai bergerak masuk menggunakan metode divide et impera.

Pada 1846 Belanda menggunakan dalih penyelamatan kapal karam untuk mendaratkan pasukan militer di Bali utara. Pada tahun 1894 Belanda mendukung Sasak di Lombok dalam pemberontakan melawan Bali.

Bali dikalahkan di Lombok, dan dengan Bali utara berada dibawah kendali Belanda, Bali selatan segera menyusul. Sekali lagi Belanda menggunakan dalih penyelamatan untuk bergerak ke selatan.

Sebuah kapal Cina karam di Sanur pada tahun 1904 dan dijarah oleh orang Bali. Belanda menuntut agar raja Badung membayar ganti rugi 3000 uang perak namun ditolak.

Pada tahun 1906 kapal perang Belanda tiba di Sanur. Pasukan Belanda mendarat dan, meski mendapat tentangan dari pihak Bali, berjalan sejauh 5 km ke pinggiran kota Denpasar.

Pada tanggal 20 September 1906, kapal-kapal Belanda menghujani Denpasar dengan tembakan meriam dan kemudian memulai serangan terakhir mereka. Tiga raja Badung (Bali selatan) menyadari bahwa mereka kalah jumlah dan kalah senjata. Tak mau menyerah, mereka melakukan puputan, perang habis-habisan sampai mati.

Hampir 4000 pahlawan Bali gugur di puputan. Kemudian Belanda bergerak ke timur menuju Tabanan, hendak menawan raja Tabanan namun raja Tabanan memilih bunuh diri daripada ditawan.

Sedangkan kerajaan Karangasem dan Gianyar telah menyerah pada Belanda dan diijinkan untuk mempertahankan beberapa kekuatan mereka. Kerajaan-kerajaan lainnya dikalahkan dan penguasanya diasingkan.

Raja Klungkung mengikuti jejak Badung dan sekali lagi Belanda menghadapi puputan. Dengan hilangnya hambatan terakhir ini, seluruh Bali sekarang berada dibawah kendali Belanda dan menjadi bagian dari Hindia Belanda. Namun pemerintahan Belanda atas Bali berumur pendek karena Indonesia jatuh ke Jepang pada Perang Dunia II.

Era Kemerdekaan

Pada tanggal 17 Agustus 1945, tepat setelah Perang Dunia II berakhir, pemimpin Indonesia Soekarno memproklamirkan kemerdekaan. Namun Belanda tetap berusaha menjajah kembali, berusaha merebut daerah-daerah dengan sumber daya alam dan perkebunan yang kaya.

Perang puputan melawan Belanda terjadi lagi di Bali. Pada 20 November 1946 Ngurah Rai memimpin perang puputan di desa Marga, beliau dan seluruh pasukannya gugur. Baru pada tahun 1949 Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia.

Bali Modern

Ledakan pariwisata, yang dimulai pada awal tahun 1970 membawa banyak perubahan. Pariwisata membantu membiayai perbaikan jalan, telekomunikasi, pendidikan dan kesehatan. Meskipun pariwisata memiliki beberapa dampak sosial dan lingkungan yang merugikan, namun budaya unik Bali telah terbukti sangat tangguh bertahan.

Bali, seperti kebanyakan tempat, juga terpengaruh oleh politik global. Pada bulan Oktober 2002, dua ledakan bom terjadi di Kuta menargetkan area yang sering dikunjungi wisatawan. Diperkirakan 500 orang luka atau meninggal.

Industri wisata Bali mendapat pukulan berat.

Pada Oktober 2005 bom kembali meledak di Bali, untungnya korban yang jatuh lebih sedikit. Namun, bom tersebut menyebabkan penurunan tajam jumlah wisatawan.

gasdewe.com sewa mobil di bali

Desa Wisata Bali

Adat bervariasi dari desa ke desa dan dikelola oleh pemuka desa. Hukum desa tertentu disebut awig-awig yang meliputi hukum religius dan sosial. Adat mengatur jadwal dan ritual upacara keagamaan, penggunaan alat pertanian bersama, masalah warisan, dan yang berkaitan dengan kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Sebuah desa di Bali merupakan kelompok yang saling mendukung. Ketika seseorang meninggal misalnya, seluruh komunitas muncul untuk membantu dan mempersiapkan upacara kematian.

Kelompok penting lain dalam kehidupan orang Bali adalah seka dimana ada banyak seka di sebuah desa.

Ada seka truna-truni, yaitu kelompok pemuda-pemudi desa yang sudah berumur tapi belum menikah. Truna-truni memiliki tanggung jawab dalam upacara di pura dan pekerjaan komunal lainnya.

Hampir semua desa mempunyai seka gong, kelompok yang bertugas memainkan gamelan. Sedangkan seka suling adalah kelompok yang memainkan seruling.

Setiap seka memiliki pemimpin dan bendahara. Pelanggaran peraturan misalnya tidak menghadiri rapat, dihukum dengan denda.

Jika desa di wilayah lain di Indonesia mempunyai wilayah administratif rukun warga, maka Bali mempunyai banjar.

Pada awalnya banjar berfungsi mengurus pengaturan subak untuk sawah para anggota Banjar. Seiring perkembangan, banjar sekarang ada 2 jenis.

Banjar dinas mengurus hal-hal administratif dan pelaksanaan program pemerintah Indonesia. Sedangkan banjar adat bertugas mengurus kegiatan adat.

Pura

Setiap desa di Bali mempunyai beberapa pura dan setiap rumah setidaknya mempunyai sebuah pura sederhana. Kata pura sendiri berasal dari Sansekerta yang berarti sebuah ruang yang dikelilingi oleh dinding.

Ada tiga tipe pura utama yang bisa dijumpai hampir di semua desa.

Yang paling utama adalah pura puseh yang didedikasikan untuk pendiri desa. Di tengah desa terdapat pura desa untuk para dewa yang melindungi desa. Terakhir adalah pura dalem dimana terdapat pemakaman.

Selain itu ada juga pura untuk memuja Dewi Sri sang dewi padi.

Dari segi dekorasi dan arsitektur tidak ada pura Bali yang benar-benar serupa. Ada variasi dari gayanya, ukuran, tingkat kepentingan, tujuan, dan sebagainya.

Tetapi ada elemen-elemen yang dimiliki oleh setiap pura. Yaitu candi bentar, kulkul, bale, kori agung/paduraksa, raksa/dwarapala, aling-aling, betelan, gedong, batu padma, meru, bale piasan, gedong pesimpangan, dan paruman/pepelik.

9 Kahyangan Jagat

Mungkin ada sekitar 10ribu pura di seluruh Bali. Terletak di tempat yang mudah dijangkau hingga terletak di atas tebing, pantai, dan gunung. Termasuk 9 pura penting dan terkenal di bawah ini.

  • Pura Luhur Batukau, terletak di area gunung Batukau.
  • Pura Luhur Ulu Watu, terletak di atas tebing yang menghadap ke samudera Hindia.
  • Pura Goa Lawah, di dalam pura ini terdapat gua yang dihuni ribuan kelelawar.
  • Pura Rambut Siwi, pura indah ini terletak di tepi pantai di Jembrana.
  • Pura Tanah Lot, terletak di atas sebuah batu besar di tepi pantai.
  • Pura Maduwe Karang, sebuah pura pertanian.
  • Pura Pusering Jagat, terletak di desa kuno Pejeng.
  • Pura Taman Ayun, bermakna taman yang cantik.
  • Pura Tirta Empul, memiliki kolam denmgan sekitar 30 pancuran.
Agama Bali

Mayoritas orang Bali memeluk agama Hindu. Bagi Bali, agama Hindu berperan besar menjadikan pulau Bali sangat menarik bagi wisatawan. Hindu Bali mewarnai Bali di bidang seni, musik, arsitektur, pura, dan lainnya.

Memang di permukaan terlihat banyaknya kemewahan di Bali seperti spa, hotel, butik, restoran, dan kelab. Namun di balik itu semua jiwa Bali, Hinduisme, tidak berubah. Dengan mudah bisa ditemui pura di rumah, kantor, desa, sawah, hutan, gua, hingga sungai.

Bali mengenal sistem kasta yang dibedakan dalam empat tingkatan. Yang terendah adalah sudra dimana sebagian besar penduduk Bali masuk dalam kasta ini. Pria sudra nama depannya menggunakan “I” dan “Ni” untuk wanita.

Kasta wesya adalah kaum pemerintahan dan pedagang. Yang pria menggunakan nama Gusti Bagus sedangkan wanita menggunakan Gusti Ayu.

Ksatria adalah kastanya kaum prajurit dan bangsawan. Bercirikan I Gusti Ngurah untuk nama pria dan I Gusti Ayu untuk wanita.

Kasta brahmana adalah kasta tertinggi. Anggotanya adalah para pendeta. Bernama Ida Bagus jika pria dan Ida Ayu jika wanita.

Perayaan di Bali

Nyepi

Nyepi merayakan berakhirnya tahun lama dan dimulainya tahun yang baru (tahun baru Saka). Penduduk Bali akan menghentikan segala aktivitas, agar roh jahat menyangka Bali kosong tidak berpenghuni roh jahat akan meninggalkan pulau selama setahun.

Sebelum Nyepi biasanya diadakan pawai ogoh-ogoh, dengan mengarak patung Buta Kala berkeliling lingkungan sekitar, lalu patung itu dibakar. Pawai itu bertujuan mengusir Buta Kala dari lingkungan tersebut.

Nyepi biasanya berlangsung di bulan Maret atau awal April.

Saraswati

Dirayakan setiap 210 hari dengan melakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan dan seni.

Galungan

Galungan bermakna menang. Hari raya ini merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kebatilan).

Kuningan

Dilaksanakan 10 hari setelah Galungan. Bermakna berjanji pada diri sendiri untuk selalu berusaha memenangkan dharma dan mengalahkan adharma.

gadewe.com sewa mobil di bali
Tempat Sewa Mobil terbaik dengan banyak pilihan type mobil Matic - Manual, Bisa setir sendiri atau dengan sopir, Pilihan harga termurah, Mobil bersih terawat yang akan membuat Anda nyaman saat berkendara.

Sharing is caring!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
×